Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PRAKTIKUM:PERCOBAAN PENGUAT DENGAN IMPEDANSI MASUKAN TINGGI


PERCOBAAN:PENGUAT DENGAN IMPEDANSI MASUKAN TINGGI
  
6.1  Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rangkaian, memeriksa rangkaian dan menganalisa data  diharapkan  mahasiswa dapat :
1.      Mengukur impedansi masukan rangkaian penguat operasional.
2.      Melakukan perubahan nilai komponen yang dapat mempengaruhi impedansi masukan penguat.
3.      Menentukan lebar pita (band width) penguat dan menentukan responnya dengan memilih komponen umpan balik.

6.2  Dasar Teori
Penguat dengan impedansi masukan yang tinggi banyak digunakan dalam pembuatan filter,  rangkaian jembatan, sebagai penguat dengan masukan dari transduser, dan juga untuk melakukan pengukuran dengan sumber-sumber yang impedansinya tinggi. Sebagai contoh, manusia memiliki resistansi kulit berkisar dari 50000 W sampai 1 MW. Jika digunakan penguat dengan impedansi masukan rendah untuk pengukurannya, maka penguat akan membebani sumber, sehingga pengukurannya akan terjadi kesalahan.
Dalam percobaan ini penguat menggunakan umpan balik untuk menaikkan impedansi masukan hingga mencapai sekitar 100 MW. Penguat dirakit  sebagai penguat penyangga tak membalik dengan penguatan sama dengan satu.
Rangkaian Penyangga


Gambar 5.1.   Op-Amp sebagai Voltage Folower
Untuk dapat menganalisa dengan mudah, rangkaian penyangga tersebut diangggap seperti penguat tak membalik biasa, tetapi diberikan resistor dengan harga ekstrim, yaitu dengan dipasang Rf = 0 dan Ri = ~. Pada kondisi ini penguatan dari penguat akan mengikuti persamaan:
 



Jadi penguatan tegangan (gain) dari rangkaian ini = 1 dan polaritasnya tidak terbalik antara masukan dan keluaran. Rangkaian ini sering juga disebut dengan rangkaian penyangga (buffer)

6.3  Alat dan Bahan yang Digunakan
1.      IC  MC 3403
2.      Resistor berbagai nilai dari 1KW hingga 10MW.
3.      Kapasitor dari 0,001mF hingga 20mF
4.      Osiloskop
5.      Generator Fungsi 10 Hz s/d 1 MHz
6.      Multimeter Analog & Digital
7.      Catu Daya ± 15 Volt
8.      Kabel power
9.      Kabel BNC to BNC
10.  Kabel BNC to buaya
11.  Kabel banana to buaya
12.  Kabel-kabel penghubung
13.  Protoboard
14.  T konektor

6.4  Langkah Percobaan
1.      Siapkan catu daya ( Power Supply).
2.      Pastikan catu daya pada kondisi OFF dan pengatur tegangan pada posisi minimum.
3.      Hubungkan catu daya dengan tegangan jala-jala.
4.      Buat rangkaian seperti berikut:


Gambar 5.2.   Rangkaian untuk percobaan 5 (Impedansi Masukan Tinggi)

5.      Berikan sinyal agak besar ke input (kira-kira Vin = Vout = 10 Vp-p) dan frekuensinya 100 Hz tanpa memasang Rx lebih dahulu. Pengukuran impedansi masukan dilakukan dengan memasang Rx, menaikkan terus nilai Rx sehingga Vout 5 Vp-p . Pada kondisi ini besarnya Rx sama dengan impedansi masukan penguat. Pada kondisi ini juga didapat bahwa tegangan V1  besarnya sama dengan V2. Catatlah besarnya impedansi masukan dari penguat. (Jika impedansi masukan sedemikian besar, dan Rx tidak dapat diperoleh nilai yang sama dengan impedansi masukan, maka lakukan pengukuran V1 dan V2 kemudian hitung impedansi masukan dengan melihat Rx dan impedansi masukan penguat sebagai pembagi tegangan). Rx disusun dari rangkaian resistor beberapa MW yang dipasang serie.
6.      Tentukan efek penggantian C2 terhadap impedansi masukan, dengan menggunakan sinyal masukan pada frekuensi 100 Hz. Mulailah dengan 0,1uF dan kemudian 0,05uF. Xc dari kapasitor C2 berfungsi sebagai resistor umpan balik.  Ukur dan catatlah impedansi masukan pada saat C2 = 0.1uF dan 0,005 uF tersebut.
7.      Hitunglah nilai Xc pada saat 10 Hz untuk kapasitor berikut 0,05 uF; 0,1uF dan 5uF. Jika impedansi masukan dikembangkan melalui umpan balik, berapa persen tegangan umpan balik terhadap tegangan keluaran, pada saat C2 = 5uF.
8.      Tentukan impedansi masukan pada saat C2 = 10 uF.

6.5  Tugas dan Pertanyaan

A.    Tugas:                                                                                                      
  Rancanglah penguat dengan menggunakan IC MC3403 sehingga penguat tersebut mempunyai impadansi masukan 50 Mohm dan penguatan 10.000 kali, serta lebar pitanya 1 KHz dan respon frekuensi rendahnya 1 Hz.

B.     Pertanyaan
1.      Apa akibatnya jika voltmeter dengan resistansi dalam rendah digunakan untuk mengukur tegangan jatuh pada resistor 10Mohm?
2.      Apakah ada perubahan pada impedansi keluaran, apabila umpan balik diubah?
3.      Apakah impedansi masukan pada rangkaian yang dicoba lebih kecil atau lebih besar dari R1 + R2?
4.      Jika penguat beroperasi pada frekuensi 10 Hz, apakah kopling kapasitor yang digunakan harus dinaikkan atau diturunkan nilainya?

6.6  Hasil Percobaan
        Sebelum Rx dimasukkan :
Vin           = 11,6 V
Vout         = 10 V
V1            = 1,664 V
V2            = 1,668 V
                
Tabel 6.1 Efek penggantian C2
Frekuensi 100 Hz
Frekuensi 10 Hz
Ø  Kapasitor               = 0,02 µF
Vin                        = 11,8 V
Vout                      = 4,8 V
Impedansi             = 11,45 MΩ
Ø  Kapasitor              = 0,1 µF
            Vin                        = 10 V
Vout                      = 5 V
Impedansi             = 34,2 kΩ
Ø  Kapasitor              = 44 nF
Vin                        = 10 V
Vout                     = 5,6 V
Impedansi             = 84,7 kΩ


Ø  Kapasitor              = 0,1 µF
            Vin                        = 10 V
Vout                      = 5 V
Impedansi             = 11,45 MΩ
Ø  Kapasitor              = 44 nF
Vin                        = 10 V
Vout                     = 5,6 V
Impedansi             = 5,87 MΩ











Dokumentasi Praktik

       

Sebelum Rx dimasukkan :
Vin           = 11,6 V
Vout         = 10 V
V1            = 1,664 V
V2            = 1,668 V
      

           



Ø  Kapasitor               = 0,02 µF
Vin                        = 11,8 V
Vout                      = 4,8 V
Impedansi             = 11,45 MΩ      


                         

Ø  Kapasitor              = 0,1 µF
            Vin                        = 10 V
Vout                      = 5 V
Impedansi             = 34,2 kΩ
Impedansi             = 11,45 MΩ

      

   



Ø  Kapasitor              = 44 nF
Vin                        = 10 V
Vout                     = 5,6 V
Impedansi             = 84,7 kΩ
Impedansi             = 5,87 MΩ