PERCOBAAN POWER SUPPLY
PERCOBAAN POWER
SUPPLY
1.1 Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa
dapat :
1. Mengetahui
fungsi-fungsi komponen pada rangkaian power supply.
2. Mengetahui cara kerja Power Supply.
3. Mengetahui cara mengukur dan memasang komponen
rangkaian power supply.
1.2 Landasan Teori
Pencatu
daya (power supply) adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai
sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik . Pada dasarnya pencatu
daya bukanlah alat yang menghsilkan energi saja, namun ada beberapa pencatu daya
yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain.
Power
supply dapat digunakan sebagai pengganti sumber tenaga listrik baik sumber
utama ataupun sumber cadangan, seperti :
-
Mengubah sumber listrik bentuk AC ke
tegangan DC yang lebih rendah untuk digunakan pada peralatan elektronik.
-
Pengganti battery.
-
Genarator atau altenator.
Catu
daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus
listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Dengan demikian rangkain
tersebut dapat merubah arus kuat menjadi arus yang kecil. Missal : jika
perhitungan tegangan listrik sebuah rumah tangga rata-rata AC 220 V dengan power supply ini dirubah menjadi DC
12-15 V terjadi penghematan 94%-95 %. Catu daya menjadi bagian penting dalam
elektronika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai
dan accu. Cau daya (power supply) juga dapat digunakan sebgai perangkat yang
memasok listrik energy untuk satu atau leih beban listrik.
Secara
umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu ;
transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya,
selain menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar
rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik. Komponen Pendukung tersebut
antara lain : sakelar, sekering (fuse), lampu indicator, Printed Circuit Board
(PCB), kabel dan steker, serta Chasis. Baik komponen utama maupun komponen
pendukung sama sama berperan penting dalam rangkaian catu daya.
Komponen-Komponen Utama
Catu Daya :
1) Penurun
tegangan/Trafo
Transformator
adalah alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik dari
satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain melalui satu
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Prinsip
dari suatu transformator yaitu induksi bersama antara dua rangkaian yang
dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana transformator
terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi
secara magnet dihubungkan dengan suatu part yang mempunyai relaktansi yang
rendah.
Kedua
kumparan tersebut memiliki dua mutual induksi yang tinggi. Jika salah satu
kumparan dihubungkan dengan menggunakan sumber tegangan bolak balik, maka fluks
bolak balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan lainnya
akan menyebabkan ggl induksi dan berlaku hokum faraday. Dimana bila arus bolak
balik mengalir pada inductor, maka akan menghasilkan gaya gerak listrik. Pada
praktikum kali ini akan menggunakan prinsip kerja transformator step down atau
transformator sebagai peburun tegangan (Arifin,2015).
2) Penyearah/Dioda
Rectifier
Fungsi
rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan AC yang
berasal dari trafo step-down atau trafo adaptor menjadi tegangan listrik arus
searah (DC). Pada umumnya tegangan yang dihasilkan pada rangkaian rectifier
masih belum rata dan masih terdapat riple riple tegangan yang cukup besar.
Sebagai rectifier dapat digunakan satu, dua, atau empat komponen diode
(Arifin,2015).
a.
Penyearah SetengahGelombang
Gambar
II.10 Rangkaian penyearah setengah gelombang
Untuk mendapatkan suatu tegangan DC yang
baik dimana bentuk tegangan hasil penyearah adalah adalah mendekati garis lurus
maka tegangan keluaran dari suatu rangkaian penyearah sebaiknya ditambah kapasitor.
Dimana arus dari keluaran rangkaian penyearah selain akan melewati beban juga
akan mengisi kapasitor sehingga pada saat tegangan hasil penyearah mengalami penurunan
maka kapasitor akan membuang muatan ya kebeban dan tegangan beban akan tertahan
sebelum mencapai nol (Oklilas, 2007).
Gambar II.11 Rangkaian penyearah setengah
gelombang dengan menambahkan kapasitor
Hasil penyearah yang tidak ideal akan mengakibatkan
adanya ripple, dimana ripple yang dihasilkan dapat ditentukan oleh persamaan berikut
(Oklilas, 2007).
Dimana nilai IDC
dalam hal ini dapat dicari dengan membagi tegangan keluaran dengan R beban. T
merupakan periode tegangan ripple (sekon) dan C adalah nilai kapasitor(Farad)
yang digunakan dalam rangkaian(Okilas, 2007).
b.
Penyearah Gelombang Penuh
Gambar
II. 12 Penyearah Gelombang Penuh
Gambar
II. 13 Penyearah Gelombang Penuh menggunakan kapasitor
3)
Penyaring / Filter
Penyaring
atau filter adalah bagian dari catu daya yang disusun oleh kapasitor yang
berfungsi meratakan tegangan listrik yang berasal dari rangkaian diode
rectifier. Dalam prakteknya selain menggunakan kapasitor biasanya juga
digunakan resistor yang berfungsi sebagai hambatan(Arifin, 2005).
4)
Stabilizer Regulator
Stabilizer
atau regulator yang digunakan dalam rangkaian catu daya ini ialah berupa
komponen IC. Dimana kemudian komponen ini akan berfungsi sebagai penstabil dan
pengatur tegangan keluaran dari rangkaian catu daya. Khusus untuk percobaan ini
akan digunakan IC 7809 yang menghasilkan tegangan keluaran 9V dan IC 7805 yang
menghasilkan tegangan keluaran sebesar 5V (Arifin, 2005)
1.3 Daftar Alat dan Komponen yang Digunakan
1. Osiloskop
(1 buah)
2. Kabel
power (1 buah)
3. Kabel
BNC to buaya (2 buah)
4. Protoboard
(1
buah)
5. Dioda
IN 4002 (6 buah)
6. Kapasitor
470 ɥF (3 buah)
7. Trafo
(1 buah)
8. Resistor
10 KΩ (3 buah)
9. Induktor
8,2 Mh (1 buah)
10. Kapasitor
10 ɥF (2 buah)
11. Kabel-kabel
penghubung (secukupnya)
1.4 Langkah Percobaan :
1. Siapkan
alat dan komponen yang akan digunakan.
2. Pasang
kabel power pada osiloskop serta kabel BNC to buauya pada port CH1 dan CH2,
kemudian hunbungkan dengan sumber listrik.
3. Tekan
tombol power pada osiloskop serta cek kabel BNC to buaya dalam kondisi yang
baik atau tidak.
4. Setelah
semua dalam kondisi yang baik, matikan osiloskop.
5. Susunlah
rangkaian dibawah ini.
a) Power supply 2 dioda
b) Power
supply 4 dioda (untuk ragkaian ini dilakukan 2 kali percobaan yaitu memindah
posisi induktor pada resistor dan sebaliknya)
6. Hubungkan
trafo dengan sumber listrik.
7. Nyalakan
kembali osiloskop dan atur CH1 dalam keadaan tegangan AC sebagai input dan CH2
menjadi tegangan DC sebagai output.
8. Hubungkan
kabel (jepit) warna merah pada CH1 diantara diode dan trafo sebgai input dan
kabel jepit hitam dihubungkan dengan ground.
9. Hubungkan
kabel (jepit) warna merah pada CH2 diantara resistor dan kapasitor sebagai
output dan kabel jepit hitam dihungkan dengan ground.
10. Amati
gelombang yang tertera di osiloskop.
11. Catat
hasil tegangan output (DC) yaitu CH2
yang terlihat pada osiloskop.
12. Ulangi
langkah 6-11 pada rangkaian yang menggunakan 4 dioda.
1.1 Hasil Percobaan
Tabel 1.1 hasil percobaan rangkaian 2
dioda
Pk-pk
|
RMS
|
Gambar sinyal
|
|
Input (CH1)
|
16 V
|
5,71 V
|
|
Output (CH2)
|
400 Mv
|
7,39 V
|
Tabel 1.2 hasil percobaan rangkaian 4
dioda C= 470 ɥF
Pk-Pk
|
RMS
|
GambarSinyal
|
|
Induktor (8,2 mH)
|
200
mV
|
15
V
|
|
Resistor (10 KΩ)
|
320
mV
|
7,5
V
|
Tabel 1.3 hasil percobaan rangkaian 4 dioda C= 10 ɥF
Pk-Pk
|
RMS
|
GambarSinyal
|
|
Induktor (8,2 mH)
|
1,6
V
|
14,7
V
|
|
Resistor (10 KΩ)
|
200
mV
|
7,5
V
|
1.2 Pembahasan